Kegiatan Remedial dan Pengayaan

 

A.  Kegiatan Remedial

Kegiatan remedial adalah kegiatan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Sedangkan pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan minimal yang  ditetapkan. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran dengan perlakuan khusus terhadap peserta didik yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya. Hambatan yang terjadi bisanya dapat berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat dalam mecapai kompetensi.

Dalam kegiatan remedial terdapat beberapa langkah kegiatan yang harus ditempuh oleh guru. Langkah tersebut mulai dari mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, mencari dan menemukan penyebab kesulitan yang dialami siswa, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, dan terakhir menilai keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan. Tetapi secara garis besar ada dua langkah pokok yang perlu dilakukan oleh guru, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.

Diagnosis kesulitan belajar merupakan proses memeriksa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil belajar atau uji kompetensi yang telah dilakukan. Dari hasil analisis ini akan diketahui siapa diantara siswa yang belum menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Tentu saja siswa tersebut tidak harus mengalami kesulitan yang sama. masing-masing siswa bisa saja mengalami kesulitan belajar yang berbeda-beda. Dalam hal ini guru sudah mendapat gambaran dari masing-masnig siswa dengan kesulian yang dialaminya.

Sedangkan perlakuan (treatment) pembelajaran remidial dilakukan guru setelah mengetahui siapa siswa yang memerlukan bantuan, kompetensi mana yang belum dikuasai siswa, dan penyebab kesulitan. Komponen pembelajarannya sama seperti pada rencana pelaksanaan pembelajaran biasa, yaitu: merumuskan kompetensi/tujuan pembelajaran, menentukan materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, memilih metode penyampaian sesuai dengan karakteristik siswa, merencanakan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi pelajaran, menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa.

Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu peserta didiknya yang mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dipilih guru akan menentukan berhasil tidaknya pembelajaran remedial yang dilaksanakan. Untuk itu guru sebaiknya menerapkan berbagai metode, dan tidak menggunakan metode yang sama dengan pembelajaran biasa.

Ada beberapa bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan guru, antara lain: 1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%, 2) Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%, 3) Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial antara 20 % sampai dengan 50%, dan 4) Pemanfaatan teman sebagai tutor sebaya

 

B. Kegiatan Pengayaan

Dari hasil diagnosis kesulitan belajar yang dilakukan oleh guru akan ditemukan kemungkinan siswa yang lambat dan cepat dalam menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar (lambat belajar) perlu dilakukan pembelajaran remedial sedangkan untuk siswa (kelompok siswa) yang cepat belajar dilakukan kegiatan pengayaan.

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan yang lebih baik. Secara umum kegiatan pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.

Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok yang cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Kegiatan pengayaan ini dilaksanakan dengan tujuan, antara lain 1) Guru tidak membahas materi pelajaran baru, 2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi, 3) Tercapainya tingkat perkembangan siswa yang optimal terkait dengan tugas belajarnya, 4) Bagi siswa yang cepat belajarnya dapat memanfaatkan kelebihan waktu untuk hal-hal yang positif, 5) Agar siswa yang tergolong cepat tidak dirugikan karena harus menunggu temannya yang lambat belajar, dan 6) Siswa yang cepat tidak mengganggu siswa yang lambat karena kelebihan waktu.

Kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diintegrasikan dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Ada beberapa kegiatan yang dapat dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran pengayaan (Gueskey, 1989), diantaranya adalah:

1.   Tutor Sebaya

Melalui kegiatan tutor sebaya, pemahaman siswa terhadap suatu konsep akan meningkat karena selain mereka harus menguasai konsep yang akan dijelaskan mereka juga harus mencari teknik menjelaskan konsep tersebut kepada temannya. Selain itu tutor sebaya juga dapat mengembangkan kemampuan kognitif tingkat tinggi.

2.   Mengembangkan Latihan

Siswa kelompok cepat dapat diminta untuk mengembangkan latihan praktis yang dapat dilaksanakan oleh teman-temannya yang lambat. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk pendalaman materi yang menuntut banyak latihan, misalnya pada mata pelajaran  matematika. Guru juga bisa meminta siswa kelompok cepat untuk membuat soal-soal latihan beserta jawabannya yang akan digunakan dalam kegiatan remedial atau sebagai bahan latihan dalam kegiatan tutor sebaya.

3.   Mengembangkan Media dan Sumber Pembelajaran

Siswa kelompok cepat diberi kesempatan untuk membuat hasil karya berupa model, permainan atau karya tulis yang berkaitan dengan materi yang dipelajari yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa kelompok lambat.

4.   Melakukan Proyek

Keterlibatan siswa dalam suatu proyek atau mempersiapkan suatu laporan khusus berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari merupakan kegiatan pengayaan yang paling menyenangkan. Kegiatan ini mampu meningkatkan motivasi belajar, kesempatan mengembangkan bakat, dan menambah wawasan baru bagi siswa kelompok cepat.

5.   Memberikan Permainan, Masalah atau Kompetensi Antarsiswa

Guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk memecahkan suatu masalah atau permainan yang berkaitan dengan materi pelajaran agar mereka merasa tertantang. Melalui kegiatan ini, mereka akan berusaha untuk memecahkan masalah atau permainan dan mereka juga akan belajar satu sama lain dengan membandingkan strategi/teknik yang mereka gunakan dalam memecahkan permasalahan atau permainan yang diberikan.

Diambil dari berbagai sumber

Tinggalkan komentar